Ah, etiket, musuh lama kita. Jika kamu pernah mendengar seseorang mengatakan "why, thank you", kamu mungkin merasa sedikit bingung. "Why" adalah sebuah pertanyaan, bukan?
Nah, kebingunganmu berakhir di sini, teman! Kami akan menjelaskan arti dari frasa yang agak kuno ini.
Why, Thank You - Makna
Frasa "why, thank you" adalah ungkapan rasa terima kasih yang digabungkan dengan ekspresi keterkejutan. Kata "why" dalam frasa ini adalah kata seru dan menyiratkan bahwa pembicara tidak mengharapkan pujian tersebut. Penggunaan kata "why" dalam konteks ini berkembang pada zaman Victoria.
"Why, thank you" berkembang pada zaman Victoria, mungkin karena ini adalah cara yang lebih sopan dan tidak terlalu mendadak untuk mengungkapkan rasa terima kasih. Ini paling cocok digunakan apabila pembicara menerima pujian atau sanjungan:
Person 1: You look absolutely stunning this evening!
Person 2: Why, thank you, my lady!
Id:
Orang 1: Kamu terlihat sangat memukau malam ini!
Orang 2: Wah, terima kasih, nyonya!
Seperti yang kamu lihat, "why" menunjukkan bahwa pembicara tidak mengharapkan pujian tersebut. Frasa ini kurang cocok digunakan ketika kamu mengantisipasi komentar atau tindakan dari orang lain:
Person 1: I took your dress to the seamstress like you asked.
Person 2: Thank you.
Id:
Orang 1: Saya sudah membawa gaun kamu ke penjahit seperti yang kamu minta.
Orang 2: Terima kasih.
Dalam contoh ini, Orang 2 berterima kasih kepada Orang 1 karena telah melaksanakan permintaannya. Oleh karena itu, mereka tidak terkejut mendengar bahwa permintaan mereka telah dilaksanakan, tetapi mereka tetap berterima kasih.
Merriam-Webster mengidentifikasi kata "why" sebagai kata seru "yang digunakan untuk mengekspresikan keterkejutan ringan, keraguan, persetujuan, ketidaksetujuan, atau ketidaksabaran". Dalam hal pengucapan, "why" diucapkan dengan cara yang sama seperti versi interogatif dari kata ini.
Apakah "Why, Thank You" itu basa-basi?
Dalam berbicara, keromantisan lebih banyak dicapai melalui nada suara daripada pilihan kata. Oleh karena itu, tidak ada alasan mengapa "why, thank you" tidak bisa diucapkan secara basa-basi pada saat-saat tertentu.
Namun demikian, ada yang berpendapat bahwa, sejak frasa ini berkembang pada zaman Victoria, "why" kemungkinan besar digunakan untuk menunjukkan sikap malu-malu, dan bukan untuk menunjukkan sikap basa-basi.
Wanita Victoria sangat keras, jadi kita sudah jelas! Mereka harus memenuhi standar kesopanan yang tinggi dan sebagian besar rayuan terjadi melalui eufemisme. Jika seorang wanita Victoria menerima sanjungan atau pujian, dia akan menggunakan kata seru ini untuk mengekspresikan rasa malu dan kerendahan hati.
Namun demikian, ketika seorang gadis mengatakan "why, thank you", terutama di zaman modern ini, apakah dia sedang bersikap genit sangat bergantung pada bagaimana dia mengatakannya, daripada fakta bahwa dia mengatakannya sama sekali:
Person 1: Dinner was excellent!
Person 2: Why, thank you, sir! It’s my mother’s recipe.
Id:
Orang 1: Makan malamnya luar biasa!
Orang 2: Wah, terima kasih, Pak! Ini adalah resep ibu saya.
Person 1: You look very handsome tonight.
Person 2: Why, thank you very much.
Id:
Orang 1: Kamu terlihat sangat tampan malam ini.
Orang 2: Wah, terima kasih banyak.
Person 1: Your singing is fantastic, truly.
Person 2: Why, thank you, ma’am.
Id:
Orang 1: Nyanyian kamu sungguh luar biasa.
Orang 2: Wah, terima kasih, Bu.
Apakah kedua orang itu sedang basa-basi dalam contoh ini? Sulit untuk mengatakannya. Konteks adalah segalanya!
Why, Thank You - Asal Usul
Menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford, "why" telah digunakan sebagai kata seru sejak abad ke-16. Kami tidak sepenuhnya yakin mengapa penggunaan kata ini dimulai, atau siapa yang pertama kali mengatakannya. Kami juga tidak tahu dari mana tepatnya penggunaan kata ini berasal.
Ada banyak spekulasi mengenai etimologi dari kata "why, thank you". Beberapa orang berpendapat bahwa "why" adalah pengembangan dari kata "hwæt", yang merupakan kata pertama dalam puisi epik Inggris Kuno, Beowulf.
Dalam konteks ini, kata tersebut digunakan sebagai kata seru sebelum pengumuman dan berfungsi untuk menarik perhatian pendengar.
Ada juga yang berpendapat bahwa "why" pada awalnya digunakan sebagai ungkapan keraguan, dan pada akhirnya mulai mengindikasikan keterkejutan.
Asal-usul sebenarnya dari "why, thank you" mungkin masih menjadi misteri bagi kita.
Why, Thank You - Sinonim
Alternatif untuk "why, thank you" adalah hampir semua ungkapan terima kasih lainnya. Mari kita lihat beberapa di antaranya:
- That’s very kind of you.
- I appreciate that.
- Much obliged.
- Thanks very much.
Cara yang Salah dalam Menggunakan "Why, Thank You"
Ingat, "why", dalam konteks ini, bukanlah sebuah pertanyaan, melainkan kata seru. Oleh karena itu, frasa ini tidak tepat digunakan sebagai berikut:
Person 1: What did you say when he finally got back to you?
Person 2: I just said, ‘thank you’.
Person 1: Why ‘thank you’? He doesn’t deserve your thanks – he did the bare minimum!
Id:
Orang 1: Apa yang kamu katakan saat dia akhirnya membalas pesanmu?
Orang 2: Saya hanya mengatakan, 'thank you'.
Orang 1: Mengapa 'terima kasih'? Dia tidak pantas menerima ucapan terima kasih darimu - dia telah melakukan hal yang sangat sederhana!
Dalam Situasi Apa Saja Kamu Dapat Menggunakan "Why, Thank You"?
Kamu bisa menggunakan frasa "why, thank you" saat kamu menerima pujian dan ingin mengungkapkan bahwa kamu terkejut dan berterima kasih menerimanya.
Frasa ini sesuai untuk acara-acara formal dan akan sangat tepat jika kamu kembali ke masa lalu ke era Victoria.